about stress..

a. Definisi stress dan stress

· Stres adalah segala sesuatu yang member dampak secara total terhadap individu meliputi fisik,emosi,social,spiritual.( Kozier ,1989)

· Stres adalah suatu bentuk ketegangan yang mempengaruhi fungsi alat-alat tubuh.( Dadang hawari,2000)

· Stres adalah realitas kehidupan setiap hari yang tidak dapat dihiondari yang disebabkan oleh perubahan yang memerlikan penyesuaian. (Dafis,1988)

· Yang bersifat nonspesifik terhadap setiap tuntutan kebutuhan yang ada dalam dirinya.( Hans Selye)

· Stres adalah suatu kekuatan yang mendesak atau mencekam yang menimbul;kan suatu ketegangan dalam diri seseorang(Soeharto Heerdjan ,1987)

· Stres adalah segala masalah atau tuntutan penyesuaian diri dan karena itu sesuatu yang mengganggu.(maramis)

· Stres adalah gangguan pada tubuh dan pikiran yang disebabkan oleh perubahan dan tuntunan kehidupan,yang dipengaruhi oleh lingkungan maupun penampilan individu didalam lingkungan tersebut. (Vincent Cornelli).

· Stres adalah sebuah kondisi dimana system respon manusia berubah keseimbangannya. (lilis,1997)

Sedangkan Stresor adalah stimuli yang mengawali atau mencetuskan perubahan. Dan ini menunjukkan adanya suatu kebutuhan yang tidak terpenuhi dan kebutuhan tersebut dapat berupa kebutuhan fisiologis, psikologis, sosial, lingkungan, perkembangan dan kebutuhan cultural.

Gejala-gejala Stres

Gejala-gejala ini sering berantai dan berkembang selama waktu tertentu hingga mencapai tingkatan yang sulit dibedakan dari keadaan (tingkah laku) normal. Gejala fisiknya berupa nafas memburu, mulut dan kerongkongan kering, tangan lembab, merasa panas, otot-otot tegang, mencret, sembelit, letih yang tidak beralasan, sakit kepala, dan salah urat.

Sedangkan gejala-gejala yang berwujud perilaku misalnya perasaan bingung, cemas, sedih, jengkel, salah paham, tak berdaya, tak mampu berbuat apa-apa, gelisah, gagal, merasa tidak menarik, kehilangan semangat. Bisa juga berupa kesulitan dalam konsentrasi, berpikir jernih dalam membuat keputusan. Bahkan, sampai pada hilangnya kreativitas, gairah dalam penampilan, dan minat terhadap orang lain.

b. Macam-macam stress

Apabila ditinjau dari penyebab stres, menurut Sri kusmiati dan Desminiarti (1990), dapat digolongkan sebagai berikut:

1) Stres fisik, disebabkan oleh suhu atau temperatur yang terlalu tinggi atau rendah, suara amat bising, sinar yang terlalu terang, atau tersengat arus listrik.

2) Stres kimiawi, disebabkan oleh asam basa kuat, obat-obatan, zat beracun, hormon atau gas.

3) Stres mikrobiologik, disebabkan oleh virus, bakteri, atau parasit yang menimbulkan penyakit.

4) Stres fisiologik, disebabkan oleh gangguan struktur,fungsi jaringan, organ atau sistemik sehingga menimbulkan fungsi tubuh tidak normal.

5) Stres proses pertumbuhan dan perkembangan, disebabkan oleh gangguan pertumbuhan dan perkembangan pada masa bayi hingga tua.

6) Stres psikis/emosional disebabkan oleh gangguan hubungan interpersonal, sosial, budaya atau keagamaan.

Adapun menurun Brenh Grand (2000), stres ditinjau dari penyebabnya hanya dibedakan menjadi dua macam, yaitu :

1) penyebab makro, yaitu menyangkut peristiwa besar dalam kehidupan, seperti kematian, perceraian, pensiun dan kebangkrutan.

2) Penyebab mikro, yaitu menyangkut peristiwa kecil sehari-hari, seperti pertengkaran rumah tangga, beban pekerjaan, masalah apa yang dimakan dan antri

Berdasarkan respon yang ditimbulkan stres dibagi menjadi tiga jenis,yaitu :

1) Distres, yaitu stres yang mengakibatkan gangguan pada fisik maupun psikis, sehingga menghasilkan respon yang bersifat negatif.

2) Eustres, yaitu stres yang menghasilkan dampak positif sehingga dapat menjadi motifasi untuk jadi lebih baik dari sebelumnya. Contoh, seseorang yang diberi jabatan tertentu dan penting di suatu institusi. Awalnya mungkin ada perasaan stres, tetapi stres tersebut akan memacu untuk mengatasi tantangan akibat jabatan yang dipercayakan kepadanya.

3) Neustres, yaitu stres yang bersifat seimabang, tidak mengarah ke dampak positif juga tidak mengarah ke dampak yang negatif.

c. Sumber stress

1) Internal : Berasal dari dalam diri seseorang, seperti kehamilan atau menopause, demam, atau suatu keadaan emosi seperti rasa bersalah.

2) Eksternal : Berasal dari luar diri seseorang seperti perubahan suhu lingkungan, perubahan peran dalam keluarga atau sosial, tekanan dari pasangan.

d. Factor-faktor stress

1) Sifat stresor, apa arti sebuah stresor bagi klien? Karena stresor yang sama memberikan arti yang berbeda bagi seseorang.

2) Jumlah stresor pada waktu yang bersamaan, sehingga yang kecil dapat menjadi berat.

3) Lamanya stresor. Semakin lama seseorang terpapar stresor maka orang tersebut mengalami penurunan kemampuan dalam mengatasi masalah karena kelelahan.

4) Usia,perkembangan. Ini terkait dengan perjalanan kehidupan seseorang. Terkait pula dengan seberapa banyak pengalaman yang ia lalui akan mempengaruhi mekanisme koping. Semakin banyak stresor dan pengalaman yang dialami dan mampu menghadapinya, maka semakin baik dalam mengatasinya sehingga kemampuan adaptifnya akan semakin baik pula.

5) Jenis kelamin. Perbedaan jenis kelamin dapat mempengaruhi respon seseorang terhadap stres. Pria lebih rentan mengalami stres daripada wanita mengingat peran pria dalam kehidupan sosial lebih banyak daripada wanita.

6) Tipe Kepribadian. Ada empat tipe kepribadian yang rawan stres.

· Pertama, orang yang sangat hati-hati. Orang jenis ini perfeksionis, kaku, dan kurang memiliki toleransi terhadap perbedaan. Sehingga, sedikit perbedaan atau sedikit kurang saja dari standarnya bisa menimbulkan kecemasan baginya. Kecermatannya berlebihan dan bisa berkembang menjadi obsesif kompulsif, yaitu kekakuan dan keterpakuan pada suatu aktivitas tertentu saja.

· Kedua, orang yang pencemas. Orang jenis ini sering merasa tidak aman, cenderung kurang tenang, dan sering meresahkan segala sesuatu. Inilah yang membuatnya jadi cepat panik dalam menghadapi suatu masalah.

· Ketiga, orang yang kurang percaya diri. Orang jenis ini merasa diri tidak mampu sehingga kurang usaha untuk mengoptimalkan diri dalam mengatasi masalah-masalah vang dihadapinya. Ia selalu berusaha lari dari masalah atau berusaha mencari pelarian. Akibatnya, masalah tidak pernah selesai. Selama masalah tidak selesai, seseorang akan selalu dihinggapi stres.

· Keempat, orang yang temperamental. Orang jenis ini emosinva cepat terpancing. Masalah kecil bisa berakibat besar karena kecenderungannya yang mudah meledak-ledak. Akibatnya, banyak orang yang tertekan dan akhirnya bereaksi. Kondisi ini tentu saja membuat emosinya semakin tegang dan meninggi.

Support system. Respon terhadap stresor dipengaruhi oleh ada atau tidaknya suport sistem, misalnya keluarga. Ketika menghadapi stres dan ada suport sistem disekitar kita, kita akan jauh lebih mudah mengatasinya

Posted by isn'tpunya | di 15.38

0 komentar:


Free Wordpress Themes | Converted into Blogger Templates by Theme Craft | Falcon Hive